REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra mengkritisi kinerja pemerintah dalam mengatasi persoalan kemiskinan. Gerindra melihat ada beberapa provinsi yang mengalami peningkatan jumlah masyarakat miskin.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyebut ada delapan provinsi yang mengalami kenaikan jumlah masyarakat miskin. Berdasarkan data tersebut, ia menilai, pemerintah belum berhasil mengurangi angka kemiskinan. "Kinerja pemerintah dalam pengentasan kemiskinan patut dipertanyakan," katanya, dalam siaran pers Gerindra Media Center, Kamis (2/1).
Fadli mengatakan, berdasarkan data, Provinsi Sumatera Barat mengalami kenaikan jumlah masyarakat miskin 0,14 persen. Sumatera Selatan naik 0,76 persen, dan Bengkulu naik 0,83 persen. Lima provinsi lainnya, yakni Banten (naik 0,03 persen), Kalimantan Barat (0,28), Sulawesi Utara (0,24), Gorontalo (0,29), dan Papua (0,47).
Data tersebut menjadi ironi bagi Fadli. Ia menilai sistem ekonomi neoliberal yang dianut pemerintah tidak membawa kesejahteraan kepada seluruh rakyat. Meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi, ternyata masih ada jumlah masyarakat miskin yang bertambah di beberapa provinsi. "Apalah artinya pertumbuhan ekonomi jika masyarakat miskin justru semakin bertambah," ujarnya.
Fadli juga mengkritisi soal perayaan tahun baru. Ia mengatakan, pemerintah justru menghamburkan uang dalam perayaan itu. Padahal, ia menilai, masih banyak rakyat yang membutuhkan. "Daripada uang puluhan miliar dihabiskan untuk pesta," katanya.