REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Luar Negeri Mesir menekankan bahwa negaranya telah memainkan peran regional dan internasional penting selama enam bulan terakhir.
Kemlu menambahkan bahwa penolakan Mesir terhadap agresi Suriah mencerminkan prinsip-prinsip tegas negara itu dalam mengatur kebijakan luar negerinya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Duta Besar Bader Abdul-Ati, mengatakan pada konferensi pers bahwa penolakan Mesir terhadap agresi Suriah didasarkan pada Piagam PBB yang menunjuk dua syarat hanya menggunakan kekuatan untuk membela diri dan langkah-langkah yang ditetapkan oleh Bab 7 Piagam PBB.
Dia menambahkan bahwa Mesir telah memulihkan perannya dalam kebijakan luar negeri regional dan internasional. Mesir menawarkan prakarsa penting serta sikap mengenai Kasus Palestina, krisis Suriah dan isu-isu global lainnya.