REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta agar pemerintah pusat segera menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di ibu kota.
"Jumlah SPBG yang ada di Jakarta sekarang masih sangat minim, jadi harus segera ditambah. Tujuannya, untuk mengimbangi tingginya kebutuhan gas, terutama bagi angkutan umum di ibukota," kata Jokowi di Jakarta, Kamis. (2/2).
Ia menyatakan sepanjang Januari 2014, pemprov DKI akan mendatangkan sebanyak 310 unit armada bus Transjakarta dari Cina. Seluruh armada tersebut menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG).
"Dengan datangnya ratusan bus baru itu, maka jumlah armada bus Transjakarta bertambah jadi sekitar 700 unit. Oleh sebab itu, SPBG juga harus ikut diperbanyak," ujar Jokowi.
Dia mengaku telah meminta pemerintah pusat agar menambah jumlah SPBG menjadi sebanyak 18 titik. Rencananya, penambahan jumlah SPBG tersebut akan dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Pertamina.
"Sedangkan, untuk 2015 mendatang, kita minta agar jumlah SPBG di Jakarta ditambah menjadi 45 titik. Karena, sepanjang tahun ini kita mau tambah armada angkutan umum sebanyak-banyaknya," tutur Jokowi.
Dia mengungkapkan sepanjang 2014, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan membeli sebanyak 4.000 armada angkutan umum yang terdiri dari 1.000 bus Transjakarta dan 3.000 bus sedang.
"Makanya, tahun depan kita harus sudah punya 45 titik SPBG di Jakarta. Kita sudah ajukan permintaan tertulis kepada PGN dan Pertamina. Jadi, sekarang kita tunggu realisasinya saja," tambah Jokowi.