REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Salah satu pendiri dan pemimpin senior Hamas, Mahmoud al-Zahar, di Jalur Gaza mengatakan Ikhwanul Muslimin bukan teroris.
Mantan Menteri Luar Negeri pemerintahan Hamas ini mengatakan standar pemerintah Mesir mengklasifikasikan gerakan politik Mesir, mencerminkan masalah nyata dalam otoritas yang berkuasa.
"Hamas tidak dapat mempertimbangkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris," kata al-Zahar kepada harian Al-Akhbar seperti dikutip Mirajnews. "Banyak penentang Ikhwanul Muslimin yang tidak menganggap seperti itu." katanya.
Al Zahar juga mengatakan klasifikasi tersebut tidak ada bedanya ketika orang-orang Arab dan Muslim tidak akan percaya tuduhan yang sama bahwa Hamas adalah gerakan teroris.
"Selanjutnya, Mesir saat ini lebih buruk dari pada kelompok teroris dengan cara mengepung Gaza,'' katanya.
Status 'kelompok teroris' membuat pemerintah Mesir dengan mudahnya menangkap para pemimpin Ikhwanul Muslimin. Mantan Juru Bicara Presiden Muhammad Mursi, Yasser Ali, baru-baru ini ditangkap di apartemennya dan dipenjarakan di penjara berkeamanan maksimum.
Ali ditangkap Selasa (31/12) dengan tuduhan kekerasan dan bergabung dengan 'kelompok teroris'.