REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- KMP Munawar Ferry yang tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, mengangkut sekitar 150 orang penumpang. Mayoritas penumpang berhasil diselamatkan KMP Marina Kuintan yang sedang lewat di lokasi kejadian. Namun pencarian korban terus dilakukan.
M Arawana, relawan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) NTB yang tergabung dalam tim SAR menyebutkan, berdasarkan informasi dari sejumlah penumpang yang selamat, sejak berangkat dari Pelabuhan Kayangan, KMP Munawar Ferry sudah diketahui mengalami kebocoran.
"Penumpang sudah memberitahu petugas kapal tentang kebocoran itu, tapi tidak ada tanggapan yang berarti," ujar dia, Jumat (3/1).
Dia melanjutkan, pada pukul 03.45 Wita, air laut akhirnya memenuhi bagian dek kapal, hingga penumpang yang berjumlah sekitar 150 orang mulai dilanda ketakutan. Suasana di kapal tercekam kepanikan luar biasa."Pada pukul 04.00 Wita, akhirnya KMP Munawar Ferry benar-benar tenggelam. Untungnya sebelum kapal tenggelam ke dasar laut, sekitar 90 persen penumpangnya berhasil diselamatkan dan dievakuasi oleh KMP Marina Kuintan yang sedang lewat di lokasi kejadian," ucapnya.
Sementara kendaraan bermotor yang diangkut kapal meliputi enam truk, empat mobil jenis 'pick-up', delapan minibus dan 15 sepeda motor, tidak dapat diselamatkan dan turut tenggelam bersama kapal ke dasar Selat Alas. "Saat ini, penumpang yang selamat tengah menjalani perawatan di Puskesmas Seteluk, Sumbawa Barat," kata Arawana.
Tim SAR gabungan yang terdiri atas unsur Basarnas, TNI, Polri, RAPI NTB dan masyarakat setempat yang diterjunkan, hingga siang ini telah berhasil menemukan tiga jenazah penumpang kapal yang terdiri atas seorang pria setengah baya dan dua anak-anak. Tim SAR gabungan hingga kini masih sibuk melakukan upaya pencarian terhadap sejumlah penumpang yang belum ditemukan.
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement