REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia sebenarnya berharap agar ke enam orang terduga teroris bisa hidup saat penyergapan di Ciputat, Selasa (31/12). Kabiro Penmas Mabes Polri, Brigjen Boy Raffi Amar mengatakan, hidupnya mereka akan membantu polisi untuk mencari jaringan yang lain.
Namun, ketika penyergapan mereka melawan petugas. Mereka siap mati. ''Padahal kita ingin mereka hidup. Masalahnya kalau menyerah, harga diri mereka dipertaruhkan,'' kata dia, Jumat (3/1).
Boy berharap dengan adanya penyergapan ini, upaya radikalisasi bisa diantisipasi. Dukungan masyarakat dan tokoh agama sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi terhadap mereka, dan jangan sampai ada lagi masyarakat yang tidak mengerti dijadikan objek untuk melakukan misi mereka.
Menurut Boy, tindakan yang teroris merupakan langkah yang keliru. ''Karena agama tidak akan pernah mengajarkan merampok itu perbuatan salah demi tujuan tercapai,'' kata dia.