Jumat 03 Jan 2014 14:54 WIB

Pengamat: Tudingan Lelang Kepsek Bocor Tak Mendasar

Pelaksanaan lelang kepsek di Mabes Polri
Foto: Yasin Habibi
Pelaksanaan lelang kepsek di Mabes Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya tudingan dari sejumlah pihak bahwa pelaksanaan lelang jabatan Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri (SMAN) dan SMK Negeri (SMKN) di Jakarta mengalami kebocoran dinilai tak mendasar. Menurut pemerhati pendidikan Y Hardiman, tudingan adanya kebocoran itu bersifat tendensius dan tidak berdasar pada pengamatan yang cermat.

Dari hasil penelusuran pihaknya di lapangan, tidak pernah ada pengkoordinasian dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Tidak pernah ada gratifikasi dan diskriminasi seperti yang ditudingkan. "Silakan periksa menurut kaidah-kaidah yang berlaku. Kalaupun ada kesalahan maka yang berbuat salah perlu diberikan sanksi,” kata Y Hardiman kepada ROL, Jum’at(3/1).

Menurutnya, dalam lelang tersebut ada 11 kepsek incumbent yang tidak lulus tahap pertama, terdiri dari calon kepsek SMA 10 orang dan SMK 1 orang. Kondisi ini menurutnya bukti kalau soal lelang kepsek tidak bocor. "Sebab kalau bocor semuanya akan lulus, kenyataannya ada yang tidak lulus, ini berarti dugaan bocor tidak benar,” ujarnya.

Menurutnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dengan sebagaimana tugas dan kewenangannya. Yakni membina dan menyelenggarakan kegiatan pendidikan di sekolah. Prestasi, baik akademis dan nonakademis setiap tahun semakin meningkat.“Karena itu harapan saya karena ini adalah kebijakan Gubernur, kita harus mengamankan kebijakan ini, dan dengan lelang ini diharapkan dapat meghasilkan kepala sekolah yang bermutu dan memiliki lima kompentisi tenaga pendidik yang dapat memenuhi delapan standar pendidikan,” ujarnya.

Menyinggung tentang Implementasi Kurikulum 2013, Hardiman mengatakan, dibutuhkan tatanan dan proses untuk melakukan perubahan. Ia mengatakan, kurikulum 2013 akan meningkatkan kompetensi kelulusan. Untuk itu guru juga harus lebih baik dengan cara meningkatkan pembelajaran diri sejalan dengan esensi pendidikan itu sendiri. "Saya juga setuju bahwa sekolah perlu mengembangkan pemahaman tentang keberagaman dan keunikan pada diri siswa,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement