Jumat 03 Jan 2014 15:44 WIB

PM India Mundur Setelah Pemilu 2014

Perdana Menteri (PM) India Manmohan Singh
Foto: allinallnews.com
Perdana Menteri (PM) India Manmohan Singh

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri (PM) India, Manmohan Singh, pada Jumat (3/1) mengatakan akan mundur setelah pemilihan umum, yang dijadwalkan berlangsung pada tahun ini, bahkan jika Partai Kongres-nya membantah bakal menyapu kekuasaan untuk masa jabatan ketiga berturut-turut.

"Dalam waktu beberapa bulan setelah pemilihan umum, saya akan menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada perdana menteri baru," katanya dalam pidato pembukaan jumpa pers pertamanya dalam tiga tahun, seperti dilansir dari AFP.

Singh, 81 tahun, sudah mengisyaratkan kuat mengenai niatnya untuk membuat jalan bagi pemimpin yang sedang menunggu Rahul Gandhi, keturunan dari dinasti Gandhi yang memiliki dominasi politik di India sejak kemerdekaan. Dia mengatakan bahwa Partai Kongres akan segera mengumumkan calon perdana menteri.

"Rahul Gandhi memiliki kepercayaan yang luar biasa. Saya berharap partai kami akan mengambil keputusan pada waktu yang tepat," tambahnya.

Pemungutan suara menunjukkan Partai Kongres sangat tidak mungkin muncul sebagai pemenang dalam pemilu terbesar di dunia itu karena pada Mei tahun ini, dengan oposisi Partai Bharatiya Janata meraih keuntungan di bawah pemimpin garis keras Narendra Modi.

"Ini akan menjadi bencana bagi negara jika Narendra Modi sebagai perdana menteri," tambahnya mengarahkan tudingan pada lingkaran nasionalis sayap Hindu dari negara bagian Gujarat barat.

Selama sebagai perdana menteri, Singh telah melihat sebelumnya bintang reputasi yang dibangun melalui karyanya sebagai menteri reformasi keuangan pada 1990 ternoda oleh serangkaian skandal korupsi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Dia dipasang untuk mempertahankan warisannya, menyesali inflasi yang tinggi, skandal korupsi dan pertumbuhan yang lemah dalam manufaktur, tetapi menyerukan pemerintahnya untuk bekerja bagi kaum miskin di pedesaan dan petani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement