Jumat 03 Jan 2014 16:16 WIB

30 Personel TNI-AL Selami Selat Alas

 Anggota Tim SAR merapat di Pelabuhan Kayangan usai melakukan pencarian korban kapal feri Munawar yang tenggelam di perairan Selat Alas, Selong, Lombok Timur, NTB, Jumat (3/1).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Anggota Tim SAR merapat di Pelabuhan Kayangan usai melakukan pencarian korban kapal feri Munawar yang tenggelam di perairan Selat Alas, Selong, Lombok Timur, NTB, Jumat (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Sebanyak 30 personel TNI-AL dikerahkan untuk menyelam di perairan Selat Alas, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk mencari korban KMP Munawar Ferry yang tenggelam pada Jumat (3/1) dini hari.

"Pengerahan 30 personel TNI-AL untuk menyelam di Selat Alas merupakan upaya pencarian korban di bawah permukaan laut," kata Danlanal Mataram Kol Mar Suhono di Pelabuhan Kayangan, Jumat sore. Selain di bawah permukaan laut, tim SAR gabungan juga masih melakukan pencarian di seputar wilayah tenggelamnya KMP Munawar Ferry.

Saat ini, kondisi di Selat Alas ombaknya cukup besar, hingga menjadi kendala tersendiri bagi tim SAR dalam mengoperasikan perahu karet. Besarnya ombak di seputar Selat Alas, membuat tim SAR khawatir jika ada korban yang tengah terapung di permukaan laut akan tergiring cukup jauh dari tempat musibah.

Kasi Operasi SAR Mataram Lalu Wahyu Effendi menyatakan, hingga sore ini penumpang yang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat sebanyak 49 orang, terdiri atas 34 penumpang, 12 ABK dan tiga staf restorasi kapal.

Dikatakannya, selain 49 penumpang tersebut, ditemukan pula tiga orang penumpang kapal, namun dalam kondisi sudah meninggal dunia. Nama korban yang meninggal dunia adalah Muksin (90 tahun), Rizka Febriani (11) dan Muriansyah (40).

Dia menjelaskan, jenazah Rizka dan Muriansyah yang berasal dari Taliwang sudah dibawa menyeberang dari Lombok Timur menuju Sumbawa Barat oleh pihak keluarga menuju daerah asal masing-masing. Sedang jenazah Muksin masih berada di Puskesmas Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). "Sampai sekarang tim SAR masih melakukan pencarian," ujar Wahyu.

Sementara itu, M Arawana, relawan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) NTB yang tergabung dalam tim SAR menyebutkan, berdasarkan informasi dari sejumlah penumpang yang selamat, sejak berangkat dari Pelabuhan Kayangan, KMP Munawar Ferry sudah diketahui mengalami kebocoran.

"Pada pukul 04.00 Wita, akhirnya KMP Munawar Ferry benar-benar tenggelam. Untungnya sebelum kapal tenggelam ke dasar laut, sekitar 90 persen penumpangnya berhasil diselamatkan dan dievakuasi oleh KMP Marina Kuintan yang sedang lewat di lokasi kejadian," ucap Arawana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement