REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Harry Azhar Azis, mendesak pemerintah dan Pertamina untuk membatalkan keputusan menaikan harga gas elpiji tabung 12 kilogram (kg).
Kenaikan harga tersebut dinilai akan menambah kesulitan masyarakat menengah ke bawah di tengah melambatnya pertumbuhan perekonomian.
Harry mengatakan, beban itu makin memberatkan pasca berbagai kenaikan harga selama tahun yang lalu seperti kenaikan harga BBM bersubsidi dan tarif dasar listrik.
"Masih banyak solusi lain yang bisa ditempuh agar harga elpiji itu tidak naik. Kondisi saat ini tidak tepat karena masyarakat sedang menghadapi banyak beban menyusul berbagai kenaikan harga pada tahun lalu seperti harga BBM bersubsidi dan tarif dasar listrik," ujar Harry di Jakarta, Jumat (3/1).
Harry mengatakan, penghitungan harga elpiji 12 kg harus tetap mempertimbangkan daya tahan masyarakat. Sebab, di satu satu sisi, pemerintah dan Pertamina sebagai BUMN perpanjangan tangan pemerintah, juga berkewajiban melindungi masyarakat dari dampak buruk kesulitan ekonomi.