Sabtu 04 Jan 2014 02:47 WIB

Prabowo: Pemerintahan SBY-Boediono Lemah dan Tidak Efisien

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan kuliah umum di Pondok Pesantren Darussalam dan Institut Agama Islam Darussalam Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/1).

Acara tersebut diikuti sekitar 1.000 orang dari pembina, siswa, mahasiswa dan santri pondok pesantren tersebut.

Dalam kuliah umum tersebut, Prabowo menyoroti sistem pemerintahan yang lemah, tidak efisien dan rawan terjadinya kasus korupsi.

"Saya tidak menjelekkan nama, atau sebut nama. Anda tolong cermati, yang saya kritik adalah sistem yang kita semua bangun ini sangat lemah, tidak efisien dan terlalu banyak korupsi," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, yang diterima di Jakarta, Jumat (3/1) malam.

Prabowo juga menjelaskan soal kebocoran anggaran negara sebesar lebih dari Rp1.000 triliun. Menurut dia, bagaimana mau membangun kalau uangnya tidak ada dan terjadi kebocoran, yang anggarannya tidak digunakan untuk kepentingan rakyat.

"Kuncinya adalah pemerintah yang bersih yang mampu menutup kebocoran-kebocoran itu, dan kita gunakan sumber daya uang anggaran tersebut untuk pembangunan menuju Indonesia yang produktif bukan Indonesia yang konsumtif," kata Prabowo.

Ia menambahkan, dengan menutup kebocoran, maka bisa melakukan banyak hal dalam membangun bangsa ini. Prabowo juga mengingatkan kepada para tokoh yang hadir, khususnya tokoh agama agar dapat mengerti apa yang sedang dialami oleh rakyatnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement