REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi, Sabtu (4/1) pagi, karena harga melanjutkan rebound mereka dari kerugian besar 2013 dengan mencetak keuntungan hampir dua persen dalam dua pekan ini.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 13,4 dolar AS atau 1,09 persen menjadi ditutup pada 1.238,6 dolar AS per ounce. Menurut data FactSet, harga emas, yang ditutup pada 1.214 dolar AS sepekan lalu, mengakhiri Jumat di tingkat tertinggi sejak 16 Desember.
Menurut analis pasar, perburuan harga murah (bargain hunting) dan short-covering mungkin telah menjadi katalis awal untuk pasar emas pada Jumat. Ada juga tanda-tanda peningkatan permintaan untuk emas batangan dan koin, terutama dari Asia, yang mendorong emas berjangka mencetak posisi tertinggi dua minggu.
Banyak investor melihat penurunan harga sebagai kesempatan untuk mengumpulkan emas, analis mengatakan. Pada 2013, emas kehilangan 28 persen, terbesar sejak 1981 dan penurunan tahunan pertama sejak 2000. Beberapa investor kehilangan kepercayaan dalam logam sebagai alternatif investasi di tengah rekor reli ekuitas AS dan inflasi yang lebih rendah.
Permintaan Cina untuk emas perhiasan, batangan dan koin naik 30 persen menjadi 996,3 metrik ton dalam 12 bulan yang berakhir 30 September, sementara penggunaan di India, pembeli terbesar kedua dunia, naik 24 persen menjadi 977,6 ton, statistik Dewan Emas Dunia (WGC) yang berbasis di London menunjukkan.