REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA Besar -- Camat Alas Besar, Iwan Sofyan mengaku ia dan keluarganya nyaris menjadi korban KMP Munawar Ferry yang tenggelam di Selat Alas, Jumat dini hari (3/1).
"Namun takdir berkata lain. Padahal saya bersama ibu sudah berada di kapal Munawar, hendak menyeberang dari Pelabuhan Kayangan menuju Poto Tano, tapi istri dan kedua anak saya masih tertinggal di kantor ASDP Kayangan. Saya dan ibu akhirnya disuruh petugas ikut kapal lain," kata Iwan Sofyan di Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Sabtu (4/1).
Selanjutnya, ia dan keluarganya berniat naik ke KM Nusa Wangi. Tapi lagi-lagi niatnya tidak tercapai karena petugas terlihat buru-buru mengangkat jangkar dan kapal pun segera meluncur berangkat.
Akhirnya Iwan dan keluarganya beralih naik KM Marina Qweena. Begitu waktunya tiba, kapal pun berangkat hendak menuju Poto Tano. Nmun, belum beberapa lama kapal yang ditumpangi Iwan mengarungi Selat Alas, mendadak terdengar sirine panjang berkumandang.
Iwan mengira kalau kapalnya sudah sampai di Pelabuhan Poto Tano. Namun, betapa terkejutnya pria itu, saat terjadi kehebohan di antara sesama penumpang dan semua menunjuk ke arah laut lepas yang masih gelap gulita.
"Dari jarak sekitar 50 meter, saya melihat ke luar dan menyaksikan Kapal Munawar perlahan-lahan tenggelam. Buritannya mulai karam," ujarnya.
Ketika itu, KM Nusa Wangi menyorotkan lampu kapal untuk menerangi KMP Munawar Ferry, yang kemudian diikuti KM Marina.
"Jelas terlihat beberapa penumpang kapal Munawar melambaikan tangan minta tolong. Ada sejumlah penumpang lain yang nyebur ke laut," kata Iwan.
Orang pertama yang ditolong petugas dari KM Marina adalah seorang ABK Munawar yang sudah cukup tua, lalu lima orang satu keluarga yang menggunakan sekoci. Berikutnya lima penumpang lainnya, akhirnya semuanya berjumlah 11 orang.
Kebetulan Iwan dan istrinya sama-sama berprofesi sebagai perawat, hingga langsung ikut memberikan pertolongan pertama kepada para korban. Pertolongan itu dilakukan Iwan sampai pukul 04.30 Wita karena dirinya harus terburu-buru ke Alas Barat.
"Ada hikmah di balik kisah ketinggalan kapal. Saya bersyukur tidak jadi naik KMP Munawar Ferry, ternyata Tuhan melindungi kami sekeluarga,"
KMP Munawar Ferry tenggelam pada pukul 04.00 dini hari di Selat Alas. Menurut informasi dari sejumlah penumpang yang selamat, sejak berangkat dari Pelabuhan Kayangan, KMP Munawar Ferry sudah diketahui mengalami kebocoran, karena penumpang melihat genangan air di bagian dek kapal.