Sabtu 04 Jan 2014 21:10 WIB

Conte Kerap Kehabisan Suara karena Teriak-teriak

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Didi Purwadi
Antonio Conte
Foto: Reuters/Stefano Rellandini
Antonio Conte

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kebangkitan Juventus di Serie A Italia tiga tahun belakangan ini tak bisa dilepaskan dari sosok Antonio Conte. Pelatih bertangan dingin itu membawa La Vecchia Signora meraih scudetto dua kali berturut-turut serta memuncaki klasemen hingga paruh pertama musim ini.

Sejak didapuk sebagai nahkoda Juventus pada Mei 2011 lalu, Conte menyuntikkan semangat juang tak kenal lelah kepada Gianluigi Buffon dan kawan-kawan. Semangat itu terpancar melalui teriakan-teriakan kerasnya di pinggir lapangan.

Conte kerap kehabisan suara karena ini. Berkat semangat tak kenal lelah itu, Conte terpilih sebagai pelatih terbaik dunia 2013 versi Dubai Globe Soccer Award.

Dalam acara penyerahan gelar, ia mengungkapkan bahwa untuk menjadi sosok yang inspiratif bagi anak-anak asuh di klub memerlukan perjuangan panjang.

"Ketika saya berusia sekitar 30 tahun, saya mulai mencoba memberi masukan kepada rekan-rekan saya di lapangan," kata dia seperti dilansir Corriere dello Sport.

Semasa aktif bermain, Conte menghabiskan 13 tahun kariernya di Juventus. Sebagai pemain, mantan gelandang itu dikenal dengan etos kerja tinggi di lapangan. Sejak masih bermain pula, Conte mulai belajar cara berkomunikasi dengan para pemain.

"Saya sering bicara dengan pelatih-pelatih saya untuk mengetahui apa yang mereka inginkan," ungkap pria usia 44 tahun ini.

Setelah gantung sepatu pada 2004, Conte langsung mengasah kemampuan melatihnya sebagai asisten Luigi De Canio di Siena. Dua tahun berselang, ia mendapat kepercayaan sebagai pelatih kepala dari klub Serie B, Arezzo.

Ia sempat melatih Bari dan Atalanta sebelum kembali ke Siena sebagai pelatih kepala pada 2010. Musim berikutnya, Conte baru bisa kembali ke Juventus sebagai suksesor Luigi Del Neri.

Meski telah melalui berbagai jalan terjal, Conte mengatakan perjuangannya masih panjang. Menurut dia, untuk menjadi pelatih terbaik dunia pilihan FIFA perlu pembuktian prestasi di level Eropa maupun dunia.

"Saya selalu mengatakan bahwa saya ingin memenangi Liga Champions sebagai pelatih dan saya akan meraihnya," tutur Conte.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement