REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah bom meledak di pusat kota Kabul, Sabtu (4/1) malam di distrik perumahan beberapa kedutaan dan markas militer NATO, namun tidak ada korban segera dilaporkan, kata para pejabat.
Serangan itu tampaknya serangan pemberontak yang kedua dalam sehari di Afghanistan setelah tentara NATO tewas saat enam penyerang bunuh diri Taliban berusaha menyerang markas NATO-Afghanistan di provinsi timur Nangarhar.
"Ada bom rakitan di sekitar Camp Eggers di Kabul," kata seorang juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO (ISAF).
Sebuah konvoi militer ISAF yang dipimpin NATO dibom di luar basisnya di wilayah diplomatik Kabul pada hari Sabtu, tetapi tidak ada tentara yang terluka, kata sumber-sumber keamanan dan ISAF. Markas itu dekat dengan kedutaan Jerman dan Italia.
Sumber-sumber keamanan mengatakan bom itu menargetkan konvoi militer yang menutup pintu masuk pangkalan, tetapi pernyataan ISAF mengatakan hanya bahwa ada "alat peledak buatan yang diledakkan di sekitar Camp Eggers".
Ia menambahkan: "Pelaporan awal tidak menunjukkan adanya korban dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF)."
Wartawan Reuters mendengar sirene dan helikopter terbang rendah, dan pengumuman dengan alat pengeras suara memerintahkan pasukan di pangkalan untuk menyiapkan senjata mereka dan mengambil posisi defensif.
Secara terpisah, ISAF mengatakan salah satu anggota kepolisian telah tewas dalam serangan bunuh diri di Afghanistan timur, Sabtu .
Ledakan lain di selatan ibu kota tidak menimbulkan cedera .. "Ada ledakan ranjau kecil ... yang ditempatkan oleh musuh-musuh Afghanistan, tetapi tidak ada korban," kata seorang juru bicara polisi.