REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- 117 hari atau tiga bulan lebih penembak anggota Polair Bripka Sukardi belum tertangkap. Sukardi tewas ditembak oleh sekawanan orang di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam 10 September 2013, tepat di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketika dikonfirmasi soal hal ini, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya tidak berkomentar banyak. Ia mengatakan kasus ini masih dalam proses penyelidikan.
"Masih penyelidikan," kata dia, Ahad (5/1).
Sukardi ketika itu mengendarai Honda Supra B 6671 TXL. Ia tengah mengawal iring-iringan enam truk tronton yang terpasang lampu signal baton yang biasa dibawa polisi.
Tapi, secara tiba-tiba enam truk yang dikawal berhenti. Seseorang yang datang dengan sepeda motor kemudian langsung menembak Sukardi. Ia terkapar di aspal di dekat Gedung KPK.
Orang misterius lainnya menghampiri Sukardi, namun tidak diketahui menembak lagi atau tidak. Yang jelas, polisi memberikan komentar pelaku berjumlah empat orang mengendarai dua sepeda motor jenis Yamaha Vixion dan seseorang yang mendekati Sukardi memakai baju merah.
Setelah beraksi, sekawanan melaju ke arah Mampang, Jakarta Selatan.