Ahad 05 Jan 2014 16:50 WIB

Menlu AS Kembali Temui Presiden Palestina di Ramallah

Rep: Gita Amanda/ Red: Joko Sadewo
Secretary of State John Kerry
Foto: jakarta.usembassy.gov
Secretary of State John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH-- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry kembali melakukan kunjungannya ke Palestina, pada Sabtu (4/1). Dalam kunjunganya tersebut, Kerry mengatakan Israel dan Palestina telah membuat kemajuan dalam kerangka kerja perjanjian untuk mecapai kesepakatan perdamaian.

Berbicara secara luas, Kerry mengatakan telah melakukan pembicaraan terpisah dengan para pemimpin Palestina dan Israel. Kerry berharap kedua negara negara mengakhiri konflik. Meskipun ada keraguan disuarakan baru-baru ini, oleh kedua belah pihak dan kurangnya tanda-tanda nyata dari gerakan.

Pada kunjungan ke 10nya ke kawasan tersebut dalam setahun, Kerry tengah mencoba membangun apa yang disebut para pejabat AS sebagai 'kerangka' dari pedoman umum untuk kesepakatan. Kerangka tersebut menurut Kerry akan diperinci nantinya.

Kerry yakin pembicaraan selama dua harinya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah membuahkan hasil. Ia bahkan mengatakan sejumlah masalah telah menemukan jalan keluar dan menyajikan peluang bagi banyak orang. "Kami belum sampai ke sana, tapi kami membuat kemajuan," ungkap Kerry pada wartawan di Ramallah.

Sejak tiba di wilayah tersebut pada hari Kamis (2/1), Kerry telah menghabiskan sekitar delapan jam dalam pembicaraan dengan Abbas, serta sekitar empat jam dan sesi 40 menit pada Sabtu malam.

Kerry juga telah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama lebih dari 12 jam.Pembicaraan damai Israel-Palestina yang ditengahi AS, telah kembali dimulai pada Juli lalu. Sebelumnya pembicaraan sempat terhenti selama tiga tahun.

Kerry terus mendorong pembicaraan damai, meski banyak yang skeptis pembicaraan akan sukses. Kerry mengatakan, ia akan terbang ke Yordania dan Arab Saudi pada Ahad (5/1).

Pada Sabtu, Menteri Urusan Strategi Israel Yuval Steinitz yang merupakan orang kepercayaan Netanyahu, mempertanyakan niat Abbas. "Kami memiliki keraguan besar tentang Abu Mazen (Abbas), untuk mencapai kesepakatan. "Kami melihat adanya hasutan yang kuat dan anti-semitisme dari Otoritas Palestina yang dipimpin Abbas, sebagai kendala utama menuju kesepakatan.

Sementara itu pengunjuk rasa Palestina di Ramallah pada Jumat, mengecam upaya Menlu AS saat kedatangannya ke Palestina. Mereka terus meneriaki Kerry dengan kalimat," Kerry kau pengecut, tak ada tempat untuk Anda di Palestina!"Seorang pendemo wanita yang marah terus menggoyang-goyangkan jarinya, seperti isyarat mengusir pada iring-iringan Kerry.

Sementara itu, negosiator Palestina Saeb Erekat terus mendesak Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah yang diduduki. Warga Palestina menginginkan negara dan penghentian penghancuran rumah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement