REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Hampir duapertiga rakyat Spanyol menginginkan raja mereka turun takhta dan menyerahkan kekuasaan kepada anak lelakinya, demikian hasil jajak pendapat yang dipublikasikan pada Ahad (5/1), bertepatan dengan ulang tahun monarki. Hasil jajak pendapat itu menunjukkan anjloknya poplaritas raja hingga rekor terendah.
Raja Juan Carlos yang telah bertahta selama 38 tahun pernah menjadi salah satu penguasa paling dicintai dunia, dihormati karena pendekatannya terhadap rakyat jelata dan keberhasilannya membawa Spanyol menuju demokrasi di era 1970-an setelah meninggalnya diktator Fransisco Franco.
Namun rakyat Spanyol semakin putus asa menunggu lamanya proses penyelidikan kasus korupsi yang dituduhkan kepada anak perempuan raja, Putri Cristina dan suaminya Inaki Urdangarin - terutama di saat Spanyol menghadapi krisis ekonomi dan peningkatan pengangguran.Urdangarin didakwa menyelewengkan dana publik sebesar 6 juta Euro, namun keduanya menyangkal tuduhan tersebut.
Penerimaan terhadap raja juga menurun pada April 2012 saat ia diberitakan jatuh dan mengalami patah tulang panggul saat berburu gajah di Botswana - sebuah kunjungan mewah dengan dana pribadi yang dirahasiakan hingga terjadinya insiden tersebut - yang dilakukan di saat pemerintah tengah memotong berbagai anggaran publik.
Sebanyak 62 persen responden jajak pendapat mengatakan mereka ingin raja turun, dibandingkan 44,7 persen jumlah responden yang menyatakan keinginan sama pada jajak pendapat tahun sebelumnya, menurut hasil jajak pendapat yang dilakukan Sigma Dos dan dipublikasikan di harian El Mundo.
Hanya 41,3 persen responden mempunyai opini bagus atau sangat bagus untuk raja, turun dari 76 persen lebih jajak pendapat dua tahun lalu.
Generasi muda Spanyol yang belum lahir di era Franco juga cenderung setuju jika raja turun tahta, demikian hasil jajak pendapat itu. Pangeran Felipe (45) mendapat peringkat positif sebanyak 66 persen, dan sebagian besar responden mengatakan kerajaan akan mampu memulihkan reputasinya jika ia naik tahta.
Serangkaian operasi panggul dan punggung serta masalah kesehatan lain memicu spekulasi bahwa raja yang berusia 76 tahun itu akan turun tahta, namun dalam pidato tahunan di malam Natal ia menegaskan tidak berpikir untuk melakukan hal itu. Jajak pendapat lewat telepon dengan responden 1.000 warga dewasa itu dilaksanakan pada 28 hingga 31 Desember.