Ahad 05 Jan 2014 23:24 WIB

Warga Cemaskan Dampak Kenaikan Elpiji Terhadap Kebutuhan Pokok

Pekerja mengangkut tabung 12 kilogram berisi liquefied petroleum gas (LPG atau elpiji).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pekerja mengangkut tabung 12 kilogram berisi liquefied petroleum gas (LPG atau elpiji).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) di sejumlah daerah termasuk Kota Padang, Sumatra Barat mencemaskan dampak kenaikan harga bahan bakar gas elpiji tabung kemasan 12 Kg terhadap kebutuhan pokok lainnya.

"Kenaikan harga elpiji cukup signifikan, sehingga wajar warga khawatir akan punya dampak terhadap kebutuhan lainnya," kata seorang IRT di Balai Baru Padang Dewi (40), Ahad (5/1).

Ia menuturkan, sebelum adanya kebijakan naik elpiji 12 kg harga beli pada tingkat pengecer sudah sampai Rp 108 ribu per tabung. Apalagi adanya kebijakan baru, tentu peluang bagi pedagang mamatok harga ke masyarakat lebih tinggi lagi.

Warga lainnya Ita (43) ibu rumah tangga lainnya di Rimbo Tarok Kuranji Padang, menuturkan masyarakat sudah tak bisa lagi membeli langsung pada tingkat agen sejak setahun terakhir.

Sebelumnya masyarakat masih bisa langsung membeli ke tingkat agen, guna menghindari harga spekulasi pada tingkat pedagang pengecer.Sales Refresentatif (SR) PT Pertamina Pemasaran Rayon Sumbar-Riau Setiadhi ketika dikonfirmasi menyampaikan, sejak dua hari terakhir ada kebajikan kenaikan elpiji 12 kg, tapi di wilayah Sumbar belum ada laporan kelangkaan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement