REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pekerja di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan melakukan aksi penolakan pentupan terminal antarkota tersebut. Seluruh elemen penghuni Terminal, mulai sopir, kernet, pedagang, kuli panggul baik pria, wanita bahkan anak kecil turut mengikuti aksi damai ini.
Aksi dimulai pada pukul 07.00 WIB. Dalam aksinya, peserta turut membawa spanduk bertuliskan keinginan mereka agar pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak menutup terminal yang menjadi lokasi tempat mereka mencari penghasilan.
Aksi damai ini akan terus dilakukan sampai pemerintah daerah maupun pusat mendengarkan keinginan mereka.
''Pokonya kita harus bertemu Jokowi'' ujar Sumardi, selaku Ketua Koperasi Karyawan Bus Antarkota, Terminal Lebak Bulus, Senin (6/1).
Massa menuntut orang nomor satu di DKI Jakarta itu datang dan mendengar keluhan mereka. "Yang milih Jokowi kan kami rakyat jakarta, tolong dong datang ke sini," ucap Rauli, seorang peserta aksi lainnya. Wanita asli medan itu telah puluhan tahun hidup menggantungkan hidupnya dengan berjualan di terminal.
Menggunakan ikat pita merah di kepala, massa menuntut Pemprov DKI mencarikan lahan pengganti usaha sebelum menutup terminal. Untuk menunjukan aspirasi mereka, para karyawan Lebak Bulus memilih beroperasi di depan Terminal. Akibatnya kemacetan jalan menuju arah Ciputat tak terhindarkan.
Massa berharap pihak pemprov datang dan bermusyawarah untuk mencari solusi terbaik atas pengosongan Terminal yang dimulai 7 Januari esok.