Selasa 07 Jan 2014 02:21 WIB
Rep: Fian Firatmaja/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana penutupan terminal antar kota antar propinsi (AKAP) Lebak Bulus oleh pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta mendapat penolakan dari masyarakat yang menggantungkan hidupnya di terminal ini.
Penghuni Terminal, mulai sopir, kernet, pedagang, kuli panggul (porter), pria, wanita bahkan anak kecil melakukan aksi damai, Senin (6/1) guna menoalak penutupan Terminal.
Aksi yang dilakukan sejak pagi diharapkan mampu menggugah Gubernur Jokowi datang dan memberikan solusi terbaik buat masalah ini. Sumardi, ketua Koperasi Karyawan Bis Antar Kota (Kowanbisata) mengaharapkan pemerintah bisa memberikan solusi yang baik buat kedua belah pihak dan tidak menutup begitu saja terminal Lebak Bulus.
"Minta solusi yang terbaik. Apa seperti jalan lintas seperti di Rawamangun, sistem tendang atau sistem dorong. Yang penting jangan dipindahkan." ujarnya.
Menurutnya, bila bus AKAP dipindahkan yang mati adalah orang-orang yang ada disini. "Kalau bus AKAP dipindahkan, bis AKAP tidak akan mati. Akan tetapi orangnya yang akan mati," jelasnya.
"Kami harapkan Jokowi bisa datang dan memberikan solusi, kami hanya ingin kerja, kerja dan kerja. Kami juga mendukung MRT," tandasnya. Selengkapnya, berikut liputan video tim Republika Online.
Videografer: Fian Firatmaja
Video Editor: Kingkin Jiwanggo