Selasa 07 Jan 2014 02:37 WIB
Rep: Fian Firatmaja/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana penutupan terminal antar kota antar propinsi (AKAP) Lebak Bulus oleh pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta mendapatkan penolakan dari masyarakat yang menggantungkan hidupnya di terminal ini.
Sabar Nababan, salah satu pedagang kopi mengungkapkan sangat tidak setuju Terminal Lebak Bulus ditutup karena telah menjadi tempatnya mencari nafkah.
"Gak setuju, kemana lagi aku mendayung nafkah aku, anak ku ada, anak ku sekolah. Pak Jokowi dulu juga gitu kan cita-cita orang tuanya, buat menyekolahkan anak, jadi jangan dibongkar,' jelasnya kepada ROL, Senin (6/1).
Sabar juga mengharapkan kesedian Jokowi untuk datang langsung ke Lebak Bulus. "Intinya kami mohon perhatian Jokowi datanglah, sebagai perhatian warga di sini. Apalagi pedagang dan mobil ini sudah diciptakan sejak lama serta kebersihan dan keamanannya sudah sangat baik, masa harus dibongkar," tandasnya.
Senada dengan sabar, Slamet, salah seorang penumpang bis di Terminal Lebak Bulus juga menyayangkan bila terminal ini ditutup. Ia menilai pedagang akan kesulitan bila terminal harus ditutup. "Kasian pedagang bila dipindahkan. Apalagi mereka punya lapak disini, kalo dipindahkan mereka harus berjuang dari nol lagi. Kasian," jelasnya.
Selengkapnya, berikut liputan video tim Republika Online.
Videografer: Fian Firatmaja
Video Editor: Kingkin Jiwanggo