REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Abdel Fattah al-Sisi, jenderal Mesir di masa peralihan mulai berpikir untuk pencalonan presiden yang akan digelar April mendatang. Isu tentang majunya Sisi sebagai kandidat presiden Mesir semakin memperlebar jurang pemisah antara masyarakat yang pro dan kontra militer.
Mereka yang mendukung pencalonan Sisi adalah publik yang percaya bahwa kekacauan di Mesir hanya sanggup diredam oleh pemimpin dengan tipe tegas seperti Sisi. Sedangkan masyarakat yang menentang adalah kelompok-kelompok Islam, khususnya Ikhwanul Muslimin, yang digulingkan pihak Militer dari kekuasaan yang mereka raih lewat pemilu demokratis.
Salah satu sumber militer, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (7/1), membenarkan bahwa Sisi berkemungkinan besar maju sebagai kandidat presiden. "Dalam beberapa rapat terakhir, kalangan militer mulai menunjukkan dukungannya terhadap pencalonan Sisi," katanya.
Merespon berbagai pemberitaan soal pencalonannya, Sisi dengan diplomatis menjawab, "Mari kita lihat, apa yang akan terjadi".