Selasa 07 Jan 2014 06:31 WIB

PKB: Tak Ada Perbaikan di Setgab Koalisi

Presiden dan pimpinan partai politik koalisi setgab
Foto: Antara
Presiden dan pimpinan partai politik koalisi setgab

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai kesolidan Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi partai politik pendukung pemerintahan SBY-Boediono tidak menunjukkan perbaikan dalam mendukung kebijakan pemerintah.

"Jadi, tidak kompaknya Setgab bukan hanya menjelang akhir pemerintahan saja, sejak awal pun sudah tidak kompak," kata Ketua DPP PKB Marwan Jafar di Pandeglang, Banten.

Marwan menilai ketidaksolidan itu ditunjukkan dengan adanya anggota Setgab yang sudah tidak patuh jika terjadi "voting" di DPR mengenai kebijakan tertentu. Menurut dia Setgab itu seperti kawin paksa. "Kenapa Setgab tidak solid? Karena tidak ada penghargaan dan hukuman yang tegas, dan apabila ada yang 'mbalelo' dibiarkan saja," ujarnya.

Marwan menjelaskan Setgab sejak lama tidak terurus dengan baik, rapat hanya dilakukan kalau ada kasus tertentu, dan pemimpinnya pun tidak jelas. Menurut dia ketidaksolidan di Setgab bukan hanya karena menjelang pemilu, namun sudah lama terjadi. "Karena komitmen koalisi saja kami loyal dan kompak. Komitmen koalisi yang kami jaga. Kalau yang lain, anda lihat sendiri saja," katanya.

Marwan menilai beberapa parpol anggota koalisi seolah-olah ikut koalisi hanya ingin menikmati "kursi" di kabinet pemerintahan SBY-Boediono, mereka tidak mau ikut bergabung ketika ada kasus-kasus penting.

Marwan enggan menyebut partai mana yang tidak berkomitmen dalam koalisi tersebut.

"PKB hingga saat ini masih berkomitmen terhadap koalisi hingga pemerintahan selesai," katanya.

Dia memberikan saran agar semua parpol yang tergabung dalam Setgab selalu kompak mendukung kebijakan pemerintah. Hal itu menurut dia sebagai pembelajaran koalisi yang benar dan komandannya harus benar mengurus koalisi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement