Selasa 07 Jan 2014 09:08 WIB

Fatah: Hamas Hanya Basa Basi

Rep: c20/ Red: Karta Raharja Ucu
Hamas-Fatah
Foto: IST
Hamas-Fatah

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Juru bicara Fatah, Ahmed Assaf menganggap pernyataan Perdana Menteri Palestina dari faksi Hamas, Ismail Haniyeh yang mengizinkan anggota Fatah masuk ke Jalur Gaza, hanya basa basi.

Ahmed Assaf meminta Hamas untuk mengimplementasikan kesepakatan persatuan Palestina yang pernah mereka buat.

"Apa yang benar-benar diinginkan rakyat Palestina adalah akhir pertikaian yang sejati untuk persatuan. Mereka menginginkan persatuan, pembentukan pemerintah bersama, menghapuskan veto Hamas atas pemilihan dewan perwakilan dan mewujudkan kesepakatan yang sebelumnya telah dibuat," tutur Ahmed Assaf seperti yang dikutip Reuters.

Pemimpin Hamas dan Fatah pernah bersepakat mendukung kesepakatan rekonsiliasi Mesir pada 2011. Namun perpecahan tetap terjadi di tengah pembagian kekuasaan dan upaya mencari jalan berdamai dengan Israel.

Aljazeera melansir, kelompok pembela hak asasi manusia menuding kedua partai ini saling melakukan penangkapan besar-besaran dan memeperlakukan para tahanan semena-mena.

Hamas juga sempat mengajukan rekonsiliasi saat Jalur Gaza mengalami isolasi ekonomi dan politik akibat konflik Mesir-Israel. Hamas juga sempat terkena imbas ketika Presiden Mesir Muhammad Mursi, petinggi Ikhwanul Muslimin sekaligus sekutu Hamas, dikudeta pada Juli lalu.

Militer Mesir menghancurkan ratusan terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan bahan bakar dan berbagai barang ke Jalur Gaza. Sejak Mursi jatuh, segala kebutuhan ke Jalur Gaza diblokade.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement