Selasa 07 Jan 2014 22:34 WIB

Erdogan: Suriah Masa Depan Harus Tanpa Assad

Recep Tayyip Erdogan
Foto: AP
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Muncul desakan dari Turki agar PBB menggelar konferensi perdamaian untuk menyingkirkan Presiden Bashar al-Assad dari kekuasaan karena kesalahannya atas kematian puluhan ribu orang. Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan di Tokyo, Selasa (7/1).

"Dalam pertemuan Jenewa 2, kita harus yakin bahwa semua langkah tidak akan gagal jadi kita bisa (membawa) suatu era tanpa Bashar al-Assad," kata Erdogan, merujuk pada pembicaraan perdamaian yang direncanakan berlangsung akhir bulan ini di Swiss.

Konflik Suriah diperkirakan telah merenggut lebih 130.000 korban jiwa dan memaksa jutaan lagi meninggalkan rumah-rumah mereka untuk mengungsi.

"Seorang yang telah membiarkan itu terjadi masih berkuasa di puncak kekuasaan tak dapat diterima," ujarnya.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah mulai mengirim undangan-undangan ke pembicaraan perdamaian Jenewa 2 tetapi Iran, sekutu kunci Bashar, tidak tercantum dalam daftar pertama undangan, kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq.

Hal itu dapat membantu memuluskan jalan bagi Koalisi Nasional sebagai oposisi yang telah berulang-ulang menyatakan bahwa Iran harus jangan diundang dalam konferensi tersebut.

Sebanyak 30 negara diundang mengikuti pertemuan itu termasuk Arab Saudi, pendukung utama oposisi Suriah, dan juga lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB -- negara-negara tetangga Suriah: Turki, Irak dan Yordania.

Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida juga diperkirakan akan hadir.

"Dalam pertemuan Jenewa I ada beberapa isu yang diangkat dan di Jenewa 2 kami akan yakin bahwa ini tidak akan gagal. Sangat penting Jepang untuk ikut serta," kata Erdogan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement