Rabu 08 Jan 2014 01:19 WIB

Dongkrak Partisipasi Pemilih, KPU Rekrut Pemandu Karaoke

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Hazliansyah
Logo KPU
Foto: beritaonline.co.cc
Logo KPU

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Untuk mendongkrak partisipasi pemilih, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang merekrut relawan demokrasi lintas komunitas. Sedikitnya 25 relawan demokrasi dari berbagai latar belakang komunitas direkrut untuk menjadi penggerak partisipasi pemilih di masing- masing lingkungannya.

 

“Mereka merupakan tokoh agama, pemula, perempuan, kaum marginal, pengamen, tokoh petani dan perwakilan difabel,” jelas Ketua KPU Kabupaten Semarang, Guntur Suhawan, di Ungaran, Selasa (7/1).

 

Para relawan demokrasi ini, jelas Guntur, dalam waktu dekat akan mendapatkan bimbingan teknis menyangkut tugas pokok dan fungsi serta pembekalan mengenai pemilu. Nantinya, mereka memiliki tugas untuk mensosialisasikan pemilu kepada lingkungan dan komunitasnya masing-masing.

 

"Tugas relawan demokrasi ini membantu KPU dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2014 mendatang,” jelasnya.

 

Ia mencontohkan, relawan demokrasi dari kalangan pengamen, akan bertugas mensosialisasikan pemilu kepada pengamen lainnya. Sehingga komunitas pengamen dapat mengetahui arti penting pelaksanaan pemilu, dan muncul kesadaran untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

 

KPU kabupaten Semarang, lanjutnya, juga menggandeng perwakilan karaoke dan pemandu karaoke di Bandungan untuk ikut membantu mensosialisasikan pentingnya pemilu. Dengan begitu, Guntur berharap tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Semarang dalam pemilu legislatif (Pileg) 2014 meningkat.

 

Terkait dengan upaya KPU Kabupaten Semarang, Guntur mengatakan pihaknya menargetkan partisipasi pemilih pada Pileg 2014 sebesar 80 persen. Jumlah pemilih yang terdata dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pileg Kabupaten Semarang tercatat sebanyak 745.906 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement