REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Sejumlah pengusaha anggota Real Estate Indonesia berpatungan modal untuk membangun wahana air atau 'water park' di Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Untuk permodalan, dari REI pusat 70 persen dan sisanya dari REI Kotim. Kami sama-sama," kata Suprianti Rambat, pemilik PT Wengga yang menyediakan lahan untuk pembangunan 'water park' tersebut, Rabu.
Bupati Kotim H Supian Hadi, Wakil Bupati HM Taufiq Mukri dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah lainnya hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan 'Sampit Water Park' itu, Selasa (7/1) siang.
Acara peletakkan batu pertama sengaja digelar 7 Januari bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-61 Kabupaten Kotim.
Pembangunan diperkirakan berjalan selama satu tahun sehingga diharapkan Sampit Water Park sudah bisa dimanfaatkan pada 7 Januari 2015 atau saat HUT Kotim tahun depan.
Sampit Water Park digadang-gadang akan menjadi wahana air terpadu terbesar di Kalteng, bahkan di Indonesia. Didirikan di atas lahan seluas 15 hektare, nantinya akan dibangun wahana basah, wahana kering dan lampion yang bisa dinikmati untuk bersantai hingga malam hari.
Saat ini sudah dibangun jalan dan Bundaran Ikan Jelawat yang akan menjadi gerbang masuk menuju water park yang terletak di kawasan Wengga Metropolitan, Kecamatan Baamang tersebut.
"Cara seperti ini yang bisa kami lakukan untuk berperan membantu percepatan pembangunan dan perekonomian di Kotawaringin Timur. Mudah-mudahan nanti menimbulkan dampak positif," kata Irwan Tulus Surbakti, salah satu pengurus REI Kotim.
Bupati Kotim H Supian Hadi sangat antusias dengan rencana pembangunan wahana air tersebut. Masuknya investasi besar ini menggambarkan kemajuan Kotim menjadi pertimbangan pengusaha luar daerah.
"Kotim ibarat gula, jadi investasi yang masuk tidak hanya bidang perkebunan dan tambang, tetapi juga hotel hingga pariwisata. Swasta membangun wisatanya, pemerintah daerah membantu infrastrukturnya secara bertahap," kata Supian.
Dia meminta dukungan masyarakat agar Sampit bisa menjadi kota pariwisata. Untuk itulah penataan Kotim, khususnya Sampit yang kini sedang dibenahi agar lebih menarik sehingga nyaman untuk dikunjungi.