REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Iran memperingatkan bahwa pemberlakuan sanksi baru dan setiap sanksi baru AS terhadap Republik Islam itu akan membunuh pembicaraan mengenai nuklir, kata Press TV seperti dikutip Xinhua.
"Persetujuan setiap sanksi baru akan sama dengan membunuh pembicaraan nuklir yang sedang berlangsung," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham.
Komentar Afkham dikeluarkan sebagai reaksi atas rancangan sanksi yang diajukan senator AS untuk memberlakukan embargo baru atas Iran yang akan mengharuskan pengurangan lebih lanjut ekspor minyak Iran.
"Upaya Kongres dan Senat AS untuk memberlakukan sanksi baru akan mendorong pembicaraan antara Iran dan P5+1 ke arah kegagalan," kata Afkham, sebagaimana dikutip Xinhua.
Iran sedang mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, China dan Jerman mengenai pelaksanaan kesepakatan nuklir sementara Iran dan keenam negara itu November tahun lalu.