Kamis 09 Jan 2014 13:04 WIB

Seni Membaca Alquran

Rep: Heri Ruslan/ Red: Endah Hapsari
Pelajar Muslim tengah membaca Alquran
Foto: Onislam.net
Pelajar Muslim tengah membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, Pria itu bernama Jalal Omar Miftah Hassan. Ia seorang qari dan hafiz terkemuka dari Libya. Pada 2009 lalu, ia sempat berkunjung ke Indonesia untuk berdakwah dan turut menyemarakkan bulan suci Ramadhan.  

Jalal tak hanya hafal 30 juz Alquran. Pria yang mengaku belajar Alquran sejak kecil itu juga memiliki suara yang merdu. Saat menjadi imam shalat di Masjid Istiqlal, para jamaah berdecak kagum dengan lantunan ayat suci Alquran yang dibacakannya. 

“Saya sudah menguasai bacaan kesepuluh (qiraat asyrah),” ujarnya.  Menurutnya, untuk meningkatkan kemampuannya dari bacaan ketujuh (qiraat sab’ah) menjadi bacaan kesepuluh dibutuhkan waktu selama tujuh tahun. 

Selain hafal 30 juz Alquran dan menguasai qiraat sab’ah dan qiraat asyrah, Jalal juga memahami tajwid, tempat keluarnya huruf, asal-usul bacaan, serta validitas bacaan. Tak heran jika Jalal dipercaya menjadi juri pada berbagai lomba musabaqah tilawatil Alquran (MTQ) di tanah kelahirannya, Libya.

Seperti halnya di Libya, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia juga memiliki segudang qari yang hebat. Sejak 1968, di Indonesia telah digelar MTQ atau lomba membaca Alquran dengan lagu tingkat Nasional. MTQ Nasional pertama dihelat di Kota Makassar. Saat itu, Menteri Agama dijabat KH Muhammad Dahlan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement