REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu kelompok yang punya hubungan dengan Alqaidah menyeru para warga Sunni yang merebut satu kota dan bagian satu kota lainnya terus memerangi pasukan pemerintah Irak, sementara baku tembak Selasa menewaskan 56 orang.
Daerah-daerah ibu kota Provisi Anbar, Ramadi barat Baghdad dan seluruh kota Fallujah telah berada di luar kekuasaan pemerintah sejak pekan lalu.
Ini adalah untuk pertama kali kelompok garis keras menguasai kota-kota besar sejak memuncaknya pemberontakan setelah invasi militer pimpinan Amerika Serikat tahun 2003.
"Oh para warga Sunni, anada telah dipaksa mengangkat senjata," kata Abu Mohammed al-Adnani, juru bicara kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang punya hubungan dengan Alqaidah dalam satu rekaman video yang disiarkan Selasa.
"Jangan letakkan senjata, karena jika anda meletakannya saat ini, pihak Syiah akan memperbudak anda dan anda tidak akan bangkit kembali, katanya mendesak para warga Sunni Irak, mengacu pada pemerintah yang dipimpin Syiah di Baghdad.
Sebelumnya, juru bicara kementerian pertahanan Letjen Mohammed al-Askari mengatakan tentara yang dikerahkan dekat Fallujah akan menangguhkan serangan terhadap kota itu.
"Tidak mungkin menyerang (Fallujah) sekarang" karena khawatir akan korban sipil, kata Askari kepada AFP.
Menyerang kota yang berpenduduk mayoritas Sunni juga akan menjadi sangat peka dalam sudut politik, karena itu akan meningkatkan ketegangan yang telah tinggi antara minoritas Sunni dengan pemerintah.
Dan itu akan menjadi satu ujian penting bagi pasukan keamanan Irak, yang telah melakukan satu operasi seperti itu tanpa dukungan pasukan AS.
Pada Senin malam pasukan keamanan dan sekutu suku berusaha merebut kembali Ramadi selatan dari ISIL, tetapi serangan itu gagal setelah tujuh jam pertempuran, kata seorang kapten polisi.
Empat warga sipil tewas dan 14 orang cedera, kata dokter Ahmed Abdul Salam dari rumah sakit Ramadi, yang tidak ada data korban bagi pasukan keamanan dan kelompok garis keras.
Pada Selasa, serangan-serangan rudal di Ramadi menewaskan 25 gerilyawan, kata Askari.
Sementara itu tentara mengerahkan pasukan bantuan termasuk tank-tank ke satu daerah sekitar 15km timur Fallujah, kata polisi kepada AFP.
Perdana menteri Nuri al-Maliki menyeru penduduk Fallujah dan suku-suku mengusir ISIL untuk menghindari serangan militer.
Tetapi pemimpin senior suku Sheikh Ali al-Hammad mengemukakan kepada AFP, Senin ISIL telah meninggalkann Fallujah, yang kini dikuasai para anggota suku.