REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus dugaan penyekapan 17 gadis muda di sebuah ruko di Pluit terus bergulir. Pihak kepolisian sudah memeriksa pemilik usaha pelatihan tukan pijat.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan hingga kini memang belum ada arah ke tindakan penyekapan. Mereka (para gadis) masih dibolehkan menonton televisi dan menggunakan telepon genggam.
Hanya, ketika pelatihan dimulai, para gadis tersebut harus konsentrasi kepada pelatih. Mereka tidak dibolehkan bermain telepon genggam. Rikwanto mengatakan, mereka masih bisa menghubungi orang tua mereka, pulang jika orang tua mereka sakit.
''Tapi memang ketika di ruko tersebut mereka tidak boleh keluar, karena menurut pemilik, takut akan pacaran dengan pemuda sekitar yang bisa merusak konsentrasi kerja mereka,'' kata Rikwanto.
Namun, polisi mengaku tidak begitu saja percaya. Pemeriksaan akan terus dilakukan. Polisi akan mendalami adanya dugaan penyekapan. Selain itu pendalaman tentang dugaan tindakan asusila (dipaksa memijit pria) akan dilakukan.