REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat masih melakukan verifikasi data masyarakat yang menerima Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Deny Juanda mengatakan jumlah masyarakat yang terdaftar sebagai peserta Jamkesda di Jabar bertambah 4 juta.
Data dari Kementerian Kesehatan, masyarakat penerima Jamkesmas di Jabar sebanyak 14,8 orang dan Jamkesda-nya sekitar 4,6 atau 4,7 juta. Kemenkes melakukan regrouping, total penerima menjadi 18 jutaan. Yakni, 14 juta ditambah 4 juta.
Dinkes Jabar, kata dia, beralasan data Jamkesda di Jabar bertambah karena kabupaten-kabupaten di Jabar terus mengeluarkan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Padahal, Bappeda ingin mengakhiri polemik data. ''Supaya ada satu data untuk Jabar. Kan gitu,'' katanya.
Deny mencontohkan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah tidak mengalami masalah dengan data. Karena, BOS Provinsi dan BOS Kabupaten/Kota, anak-anaknya penerima dan orangnya sama.
''Tapi kalau Jamkesmas dan Jamkesda, orangnya beda. Kan jadi lucu. Emangnya manusia beda, listing daerah dan pusat beda,'' katanya.