REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Operator nuklir Korea Selatan, Kamis menyatakan diminta untuk memperpanjang penutupan reaktor nuklir demi meningkatkan keamanan setelah dua pekerja mereka tenggelam pekan ini ketika permukaan air di saluran mengalami kenaikan.
Korea Hydro & Nuclear Power diperintahkan oleh kantor buruh lokal untuk tetap menutup pembangkit hingga mereka memperkuat prosedur keamanan bagi pekerjanya usai kematian yang terjadi pada Senin (5/1) pekan ini.
Reaktor Hanbit nomor 5 berkapasitas 1.000MW Hanbit No. 5 reactor telah ditutup untuk jadwal perawatan dan perbaikan mulai 12 Desember hingga 19 Januari.
Korea Selatan mengalami tekanan untuk memastikan kestabilan pasokan tenaga di saat menghadapi skandal keamanan nuklir yang mengakibatkan penutupan beberapa reaktor nuklir di negara tersebut. Korsel memasok sepertiga energi listriknya dari pembangkit nuklir.