Kamis 09 Jan 2014 13:07 WIB

Selama 20 Tahun, Bisnis Teh Indonesia Terus Turun

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Perkebunan Teh/Ilustrasi
Foto: Republika
Perkebunan Teh/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berniat melakukan pembenahan terkait produksi dan kualitas teh Indonesia. Hal ini melihat kondisi teh yang kurang kondusif beberapa tahun terakhir.

Direktur Dewan Teh Indonesia, Sultoni Arifin mengatakan perkebunan teh sudah terlalu lama tidak diperbaiki. Akibatnya sudah 20 tahun bisnis teh kurang kondusif karena harganya jatuh. "Ini terutama untuk perkebunan teh rakyat," katanya Kamis (9/1).

Padahal lebih dari 70 persen perkebunan merupakan milik rakyat. Petani yang merugi, akhirnya memilih menanam tanaman lain dibandingkan teh yang harganya rendah. Lahan teh kini kebanyakan ditanami sayuran yang harganya lebih bagus.

Lalu karena tidak dipelihara dengan baik, mutu teh domestik pun rendah. Pemerintah perlu mencari tahu penyebab penurunan kualitas ini untuk segera diperbaiki.

Pengolahan teh yang ada juga masih konvensional. Padahal jaman sudah banyak berubah, teknologi bisa digunakan untuk menggenjot produksi. "Harus ada perbaikan on farm di kebun, perlu intensifikasi juga dan peremajaan kebun teh," katanya.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) mengatakan tahun ini merupakan titik balik pembenahan kebun teh. Semua pihak diharapkan membantu agar teh Indonesia bisa dikembalikan kejayaannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement