Kamis 09 Jan 2014 19:33 WIB

DPRD: Nyawa Satwa di Indonesia Murah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seekor unta kurus di Kebun Binatang Surabaya
Foto: Richard Shears/MailOnline
Seekor unta kurus di Kebun Binatang Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Tri Setijo Puruwito mengatakan bahwa harga nyawa satwa yang ada di Indonesia murah.

Menurutnya, harga nyawa satwa di Indonesia tergolong murah sehingga dia tidak heran banyak hewan termasuk binatang langka tewas. “Jangankan nyawa satwa, harga nyawa manusia saja murah,” katanya kepada RoL, Kamis (9/1).

Apalagi, Selasa (7/1) kemarin seekor singa jantan di Kebun Binatang Surabaya (KBS) bernama Michael tewas karena terjerat tali seling baja. Hal tersebut membuatnya semakin prihatin. Jadi, kata Tri, perlindungan terhadap satwa-satwa tersebut tentu dibutuhkan, termasuk binatang yang ada di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Untuk itu, ada dua langkah yang harus dilakukan untuk melindungi satwa. Pertama, harus ada prosedur tetap (protap) yang jelas.  Ini termasuk protap jelas seperti direksi atau pejabat yang memiliki kewenangan terhadap hewan tersebut dan siapa yang bertanggung jawab. 

“Jadi tidak melempar kesalahan maupun tanggung jawab,” ujarnya.

Selain itu, harus ada protap mengenai pemantauan seperti ronda maupun penempatan closed circuit television (CCTV). Misalnya, pembagian tugas jaga ronda yang jelas, termasuk pemeriksaan hewan yang kandangnya terletak dipojok kebun binatang. Jadi kondisi satwa itu bisa segera diketahui apakah kondisinya sehat, aman, hingga tidak ada mengalami kondisi bahaya. 

“Sehingga kalau ada binatang yang sakit namun tinggal di kandang di pojok kebun binatang bisa segera diketahui,” ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement