REPUBLIKA.CO.ID, By. Drs H D Syarif Hidayatullah,MA (Ketua DKM Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan)
Masjid adalah tempat terbaik di muka bumi. Di masjid itu, para hamba bersujud kepada Allah SWT. Mereka solat, berdzikir, bersolawat, dan ibadah-ibadah lainnya. Selain itu, sebagaimana di zaman Rasulullah SAW, masjid pun difungsikan lebih luas lagi. Tak hanya untuk kepentingan ibadah, namun juga untuk kepentingan sosial kemasyarakatan.
Karena itu, masjid harus benar-benar dikelola dengan baik. Dengan demikian, para jamaah dapat beraktifitas di masjid dengan nyaman, aman dan khusyuk.
Seperti di Masjid Syiarul Islam Kabupaten Kuningan. Pengelolaan manajemen di masjid itu dilaksanakan secara modern. Karenanya, dalam pelaksanaannya, diterapkan tiga aspek manajemen. Yakni idaroh, imaroh dan riayah.
Dengan aspek idaroh, pengelolaan masjid diatur dalam sebuah organisasi dan administrasi yang baik. Aspek imaroh, berarti pengelolaan masjid yang berkaitan dengan mengembangkan dan memberdayakan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah. Seperti misalnya, kegiatan ibadah (solat lima waktu, solat Jumat, solat Id), majelis taklim, pembinaan remaja masjid, penerbitan buletin dan pengelolaan perpustakaan.
Di Masjid Syiarul Islam, kegiatan majleis taklim terus berlangsung setiap hari. Setiap Rarbu pagi, ada ceramah untuk masyarakat umum. Pada Rabu malam, ada ceramah dan diskusi, yang dihadiri kalangan birokrat, legislative dan akademisi.
Setiap Kamis, ada pengajian yang merupakan kerja sama antara DKM dengan kelurahan. Pengajian itu dimaksudkan sebagai pembinaan dari kecamatan kepada warganya. Selain itu, adapula ceramah yang dilakukan setiap Jumat.
Setiap Sabtu, ada kajian tafsir Alquran. Pada Ahad pagi, ada pengajian yang diselenggarakan ikatan persaudaraan haji Indonesia (IPHI). Sedangkan setiap Selasa, dilaksanakan kajian hadis. Jadi hanya Senin saja yang tidak ada kegiatan pengajian.
Untuk aspek manajemen riayah, para pengurus berupaya untuk memelihara, menjaga dan mengembangkan fisik dan fasilitas masjid, termasuk menjaga keamanan dan kenyamanan masjid. Seperti misalnya, menjaga kebersihan masjid, dan menjaga keamanan jamaah, baik lahir maupun batin.
Dengan ketiga aspek itu, maka fungsi dan aktifitas masjid diharapkan dapat berjalan dengan baik.
Intinya, para pengurus berkomitmen untuk memiliki sikap dan komitmen kemasjidan, menancapkan ruhul jihad. Para pengurus pun harus rela mengorbankan waktu, tenaga serta pikiran untuk kemakmuran masjid.