Jumat 10 Jan 2014 06:20 WIB

Pegiat: Tentara Suriah Tewaskan 45 Gerilyawan di Homs

Sebuah mobil yang hancur akibat konflik di kota Homs Suriah
Foto: Reuters/Yazan Homsy
Sebuah mobil yang hancur akibat konflik di kota Homs Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sedikitnya 45 petempur oposisi tewas, Kamis (9/1), di Provinsi Homs di Suriah Tengah, kata Observatorium bagi Hak Asasi Manusia --yang berpusat di Inggris.

Gerilyawan tersebut tewas oleh tentara Suriah sewaktu mereka berusaha menerobos pengepungan prajurit militer selama satu tahun terhadap beberapa kabupaten yang dikuasa petempur oposisi di Homs, kata laporan itu.

Stasiun TV pro-pemerintah Al-Khabar, juga melaporkan peristiwa tersebut dan mengatakan puluhan petempur oposisi tewas pada Kamis, sewaktu mereka berusaha menyusup ke dalam Kabupaten Al-Khalidiyeh di Homs --yang direbut tentara Suriah tahun lalu.

Stasiun televisi itu mengatakan beberapa Unit Pertahanan Nasional, satuan paramiliter pro-pemerintah, menanggapi serangan itu dan menewaskan semua gerilyawan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.

Pada Kamis pagi, 18 orang tewas dalam serangan mortir terpisah di Homs, kota terbesar ketiga Suriah. Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menuduh gerilyawan berada di balik serangan tersebut.

Bom mortir mendarat di Karm Ash-Shami, Bundaran Haj Attef, dan Permukiman Al-Mahata di Kota Homs, kata stasiun TV negara. Media tersebut menambahkan perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas.

Serangan itu adalah yang paling akhir dalam serangkaian serangan mortir dan ledakan yang ditimbulkan oleh gerilyawan radikal di beberapa kota besar Suriah.

Sebelumnya gerilyawan Suriah dilaporkan menyerbu markas besar Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) di Aleppo, saat beredar pernyataan bahwa kelompok yang memiliki hubungan dengan Al Qaida itu membunuh tahanan di sana dengan kejam.

Beberapa batalion gerilyawan belum lama ini telah berbalik memerangi ISIL --yang baru-baru ini telah mengumumkan berdirinya "Keamiran Islam" di Provinsi Fallujah, Irak.

Pegiat oposisi, Rabu (8/1), mengatakan 20 gerilyawan ISIL tewas selama konflik dengan kelompok lain bersenjata di Kota KeciL Hraitan, Aleppo, di tengah laporan ISIL kehilangan pusat komandonya di kota di Suriah Utara tersebut dan memperkokoh posisinya di Provinsi Ar-Raqqa.

Menurut laporan media setempat, 385 gerilyawan telah tewas sejak meletusnya pertempuran antar-mereka pada Jumat lalu (3/1).

Ditambahkannya, pertempuran antara ISIL dan kelompok lain juga telah meluas sampai ke pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement