REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito meminta partai politik dan masyarakat tidak mendewakan survei yang digelar berbagai lembaga tentang elektabilitas seseorang untuk memilih calon presiden.
Survei itu sebaiknya tidak menjadi pegangan mutlatk untuk menentukan pilihan, kata Arie. "Survei elektabilitas atau popularitas sebetulnya belum menyentuh substansi, bahkan dapat digunakan mengecoh objektivitas masing-masing capres," ujar Arie di Yogyakarta, Jumat (10/1).
Menurut pengajar Sosiologi Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM ini, dalam memilih, sebaiknya masyarakat dapat mengacu pada rekam jejak serta program riil yang telah dan akan diangkat masing-masing capres.
"Sekarang baru ada figur menonjol kaget, tanpa mempertanyakan lebih dulu 'track record' serta latar belakang program strategis yang diusung. Ini menandakan politik hanya berdasarkan orang," katanya.