REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Aksi bom bunuh diri menewaskan 23 calon tentara Irak dan melukai 36 lainnya di Baghdad, Kamis (9/1). Serangan terjadi terhadap relawan yang bergabung dengan penjuang pemerintah untuk menumpas Alqaidah di provinsi Anbar.
Juru bicara Pusat Keamanan Operasi Baghdad Brigadir Jenderal Saad Maan mengatakan, pembom meledakkan dirinya di antara calon tentara di lapangan udara di Muthanna. Maan menyebutkan korban tewas sebanyak 22 orang. Namun para pejabat kementerian kesehatan mengatakan catatan dari kamar mayat menunjukkan 23 orang tewas.
Hingga saat ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Serangan terjadi tepat sehari setelah Perdana Menteri al-Maliki mengatakan, akan membasmi Alqaida dan sekutu-sekutunya.
Sebelumnya pemerintah telah meminta relawan bergabung untuk melawan Alqaida. Para relawan rencananya akan berjuang dengan pasukan pemerintah merebut kembali Fallujah dan Ramadi yang dikuasai Alqaidah.
Kamis, seorang pembom mobil bunuh diri juga menyerang sebuah pos pemeriksaan di timur Ramadi. Peristiwa menewaskan tiga pasukan tentara khusus dan melukai empat lainnya.
Sementara itu menurut pejabat keamanan, seorang penembak jitu menewaskan dua anggota dari pasukan khusus di Buhriz, utara Baghdad.