REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Langkah Israel menggali situs arkeologi di Kota Hebron, Tepi Barat, Palestina, Kamis (9/1) waktu setempat, dikritik sejumlah arkeolog.
Menurut arkeolog Yonathan Mizrachi, penggalian itu merupakan sebuah gerakan politik yang disengaja di kawasan yang sangat sensitif. Tujuannya untuk melegalkan pemukiman yahudi di kawasan Tepi Barat yang diduduki.
"Setiap penggalian di kawasan yang bermuatan politik otomatis merupakan sebuah pergerakan politik," kata Mizrachi.
Mizrachi berkata, di Tel Rumeida, menggali tanah adalah cara yang 'sangat canggih' untuk melegalkan pengambilalihan tanah oleh para pemukim. "Dengan mengatakan mereka sedang melakukan penggalian arkeologi, kelompok pemukim dapat mengatakan itu bukan tindakan politik," katanya.
Jika para pemukim membangun rumah di tanah yang dimiliki oleh rakyat Palestina, mereka akan terus dipandang oleh sebagian besar masyarakat Israel sebagai sekelompok ekstrimis.
"Tetapi melalui penciptaan situs arkeologi, pemukim dapat membawa wisatawan, mewakili diri mereka sebagai orang-orang yang melindungi tempat itu."
Di Kota Hebron, terdapat 200 ribu rumah rakyat Palestina, juga terdapat sekitar 80 rumah pemukim di pusat kota yang menampung sekitar 700 yahudi yang hidup di bawah perlindungan tentara Israel. Namun, berdasarkan hukum internasional, Pemukiman Israel di Tepi Barat tidak sah.
Mizrachi mengatakan daerah itu dijadikan kawasan pertanian oleh rakyat Palestina. Bahkan setelah Israel menduduki Tepi Barat pada 1967. Namun, selama pemberontakan Palestina kedua di awal 2000-an mereka dilarang bertani di daerah itu.
Situs ini diyakini sebagai makam ayah Raja Daud, Yishai, dan nenek buyutnya, Ruth.
Penggalian dimulai saat Menlu AS, John Kerry akan meninggalkan kawasan itu, setelah mondar-mandir selama empat hari untuk melakukan pertemuan dengan pemimpin Israel dan Palestina. Kedatangan Kerry untuk kali kesepuluh sebagai upaya mendorong proses perdamaian antara Palestina dan Israel.
Pendudukan Israel di Tepi Barat dan perbatasan Negara Palestina masa depan adalah titik kunci negosiasi.