REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Tiga rumah milik warga Desa Kedungbendo, Kecamatan Pacitan, Pacitan, Jatim runtuh dan belasan lainnya rusak akibat banjir bandang yang menyebabkan talud Sungai Grindulu ambrol dan menyeret pemukiman warga di sekitarnya, Kamis (9/1) malam.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam tersebut, namun kerugian material akibat amblasnya sejumlah pemukiman warga ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Antara melaporkan, Jumat, sebanyak 98 warga yang menghuni eks-pemukiman yang lokasinya memang berhimpit dengan aliran Sungai Grindulu tersebut kini diungsikan ke bangunan sekolah, mushalla, serta rumah penduduk terdekat.
"Beberapa saat sebelum tanah ambles terjadi, 98 warga yang menghuni rumah tersebut telah mengungsi ke rumah penduduk lain dan SD Negeri 2 Kedungbendo," tutur Kepala Desa Kedungbendo, Bambang Sulistyo.
Data sementara menyebutkan, selain tiga rumah yang ambruk dan terbawa arus sungai, lima rumah warga juga rusak berat dan 11 lainnya rusak sedang.
Warga dilaporkan berhasil menyelamatkan diri setelah mengetahui ada tanda-tanda bakal terjadinya tanah amblas.
Saat kejadian berlangsung di wilayah desa setempat diguyur gerimis dan debit Sungai Grindulu normal. Namun, beberapa hari sebelumnya aliran sungai terbesar di Pacitan itu terus menerus meningkat dan menggerus bibir sungai.