Sabtu 11 Jan 2014 13:58 WIB

Cari Direksi PT Transjakarta, Pemprov DKI Bentuk Tim Independen

Rep: c01/ Red: Hazliansyah
 Petugas melintasi bus TransJakarta gandeng bekas dari Cina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (5/12). (Republika/Yasin Habibi)
Petugas melintasi bus TransJakarta gandeng bekas dari Cina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (5/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten Bidang Perekonomian dan Administrasi DKI Jakarta Hasan Basri mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah membentuk tim independen untuk menentukan direksi dan komisaris PT Transjakarta. Mereka, kata dia, yang akan melakukan uji kelayakan untuk menguji para kandidat.

"Hasil dari uji kelayakan itulah yang akan diserahkan pada gubernur," kata Hasan usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di JCC, Sabtu (11/1).

Menurut Hasan, proses seleksi tersebut berada di bawah Badan Penanaman Modal Provinsi (BPMP).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, PT Transjakarta harus dipimpin oleh kalangan muda. Jokowi mengaku, ia sudah menerima banyak CV kandidat calon direksi. Menurut mantan Wali Kota Solo tersebut, nama-nama direksi dan komisaris PT Transjakarta sudah bisa keluar akhir Januari ini.

Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap, direksi dan komisaris berasal dari kalangan swasta yang sudah berpengalaman mengurus bisnis transportasi. Sehingga, PT Transjakarta bisa terus meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

"Keren kalau direkturnya dari Blue Bird atau Lorena misalnya," ujar dia.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta telah mengesahkan peraturan daerah tentang pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Transjakarta pada 30 Desember lalu. Dengan disahkannya perda tersebut, status Transjakarta yang semula Unit Pengelola (UP) akan naik tingkat menjadi Perseroan Terbatas (PT).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement