REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon meninggal dunia di usianya ke 85 tahun pada Sabtu (11/1) waktu setempat. Rencananya Ariel Sharon akan dimakamkan di lahan peternakan kesayangannya di gurun Negev pada Senin (13/1) sore waktu setempat.
Mengetahui kematian Sharon, komite menteri akan bertemu untuk memutuskan langkah yang akan diambil terkait pemakaman Sharon. Jenazah Sharon diperkirakan akan terlebih dahulu disemayamkan di Parlemen Israel, Knesset pada Ahad (12/1) ini.
Sedangkan pemakaman kenegaraan untuk Sharon rencananya akan dilakukan pada Senin (13/1). Sharon akan dimakamkan di lahan peternakannya yang terletak di Gurun Negev, Israel bagian selatan pada Senin (13/1) sore.
Kondisi kesehatan pemilik nama Ariel Scheinerman saat lahir ini, memang telah menurun sejak satu setengah pekan terakhir ini. Salah satu dari dua orang putranya, Gilad Sharon terlihat sedih saat ditemui para wartawan di luar Sheba Medical Center.
"Dia telah pergi. Dia pergi ketika ia memutuskan untuk pergi," tutur Gilad seperti dilansir BBC. Usai dokter menyatakan ayahnya meninggal dunia, Gilad pun kemudian mengunjungi makam ibunya.
Ariel Sharon memang sangat mencintai lahan peternakannya yang terletak di gurun Negev, Israel bagian selatan. Ia begitu memperhatikan kehidupan peternakannya ini. Bahkan ia mintai diberitahukan jika ada sapi di peternakannya yang melahirkan dan juga perkembangan anak sapi yang baru dilahirkan.
Kecintaannya terhadap peternakan ini, memang tidak jauh dari hobinya yang memang dikenal sebagai pencinta makanan daging-dagingan. Akibat hobi makannya ini, ia pernah memiliki berat badan sampai 136 kilogram dengan tinggi yang hanya 1,52 meter.
Sharon pun pernah terkena stroke ringan pada 2005 lalu. Dokter memintanya untuk melakukan diet ketat. Selain itu, ia memiliki batu ginjal yang dihancurkan pada Februari 2004. Ia juga minum obat untuk mengatasi masalah kelenjar getah beningnya.