REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Migrant Institute Dompet Dhuafa, Adi Candra Utama, mengatakan, Tenaga Kerja Wanita (tkw) yang disiksa di Hongkong, Erwiana Sulistyaningsih, dipulangkan diam-diam ke Indonesia.
Adi mengatakan majikan Erwiana memulangkannya secara diam-diam dan hanya bermodalkan paspor, tiket dan selembar uang seratus dollar. Padahal, saat di bandara Hongkong Erwiana tidak bisa jalan. Beruntung, ada buruh migran lainnya yang membantu.
Pada saat di bandara pun, polisi Hongkong sudah meminta Erwiana melaporkan kasus itu. Namun diduga karena khawatir ancaman majikan ia tetap meminta pulang ke Indonesia.
Erwiana Sulistyaningsih (17 tahun) warga Ngawi, Jawa Timur (Jatim). TKW tersebut pulang ke tanah air setelah delapan bulan bekerja dalam kondisi memprihatinkan karena mengalami luka-luka akibat penyiksaan oleh majikannya di Hongkong, Law Wan Tung. Erwiana menderita sejumlah luka di tubuhnya dan kini tidak bisa jalan.