REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Direktur Utama Lion Air Group Rusdi Kirana pernah ditawari ikut dalam Konvensi Capres Partai Demokrat. Namun ternyata Rusdi lebih memilih bergabung dengan PKB, dengan menduduki jabatan sebagai wakil ketua umum DPP PKB.
Keputusan bergabung dengan PKB seolah menampar muka Partai Demokrat, yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Saat menolak ikut konvensi, Rusdi beralasan ingin berkonsentrasi mengembangkan maskapai yang dirintisnya. Nyatanya, ia malah bergabung dengan partai yang didirikan Gus Dur itu.
Rusdi mengaku, memiliki penilaian khusus kepada PKB. Sebagai pengusaha yang tumbuh pada era reformasi, ia merasa punya ikatan dengan NU dan PKB saat di bawah kepemimpinan almarhum Gus Dur. “Bagi saya, Gus Dur adalah bapak reformasi yang paling utama,” kata Rusdi.
Rusdi mengatakan, visi kebangsaan dan pluralisme yang diusung Gus Dur membuatnya sebagai keturunan Cina yang bisa sejajar dengan sesama warga lainnya di negeri ini. Menurut dia, PKB adalah wadah perjuangan politik warga NU dan pelembagaan visi dan misi kebangsaan Gus Dur yang sangat mendalam tersebut.
“Karena itu, saya sangat merasa berutang budi pada Gus Dur dan NU, dan pasti tidak mungkin saya bisa membalasnya," aku Rusdi.