Senin 13 Jan 2014 06:18 WIB

Irak Kembali Diserang Bom, Sedikitnya 18 Orang Tewas

Fallujah, Irak
Fallujah, Irak

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan-serangan Bom menewaskan sedikitnya 18 orang di Irak, Ahad (13/1). Yaitu saat pemerintah pimpinan Syiah berusaha mengusir gerilyawan Alqaida dari Falluja tanpa perlawanan.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman-pemboman itu. Tetapi gerilyawan Sunni telah meningkatkan kampanye kekerasan pada tahun lalu dan membuat pertumpahan darah terburuk selama lima tahun terakhir di Irak.

Ledakan mematikkan, Ahad (12/1) disebabkan oleh sebuah bom mobil yang menewaskan sembilan orang di luar terminal bus di Kabupaten Allawi, Baghdad. Tempat ini dekat lokasi serangan bom bunuh diri empat hari lalu di sebuah lapangan udara yang menewaskan 23 calon tentara.

Bom mobil lain di Baghdad menewaskan lima orang. Aementara dua bom yang ditanam di dekat sebuah supermarket di kota Tuz Khurmatu, sekitar 175 km (110 mil) utara ibu kota, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 28 lainnya.

Sebagian besar korban adalah warga Syiah dari etnis minoritas Turkmen Irak. Seorang saksi mata yang tidak menyebutkan namanya mengatakan, bom di terminal bus juga ditargetkan pada calon tentara yang sedang mendaftarkan nama mereka di lapangan udara Muthanna. "Ketika mereka meninggalkan bandara dan berkumpul di sini, dan bom itu meledak," katanya.

Pemerintah telah meminta sukarelawan untuk bergabung dalam pertempuran melawan gerilyawan Alqaida di provinsi yang didominasi Sunni Anbar dan berbatasan dengan Suriah.

Pada 1 Januari, gerilyawan merebut Falluja dan sebagian dari dekat kota Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar. Ini meningkatkan konfrontasi dengan pemerintah pimpinan Syiah.

Perdana Menteri Nuri al-Maliki telah menyebarkan tank dan artileri di sekitar Falluja. Tetapi memungkinkan waktu untuk perundingan bertujuan mengamankan penggusuran damai para pejuang Alqaida yang berafiliasi pada Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement