Senin 13 Jan 2014 14:53 WIB

Warga Ingat Lagi Banjir pada 2007

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Dewi Mardiani
Salah seorang relawan tengah mengevakuasi korban banjir
Foto: Dok PKPU
Salah seorang relawan tengah mengevakuasi korban banjir

REPUBLIKA.CO.ID, Seperti tahun sebelumnya, banjir membuat warga tak bisa berangkat kerja. Bagi warga komplek Duta Kranji, Bekasi Barat, banjir sebenarnya sudah biasa.

Mereka, entah tua dan muda, sudah makan asam garam per-banjir-an. Hanya saja, banjir, Ahad sore (12/1) hingga senin pagi, membuat mereka waspada. Trauma banjir dahsyat 2007 mulai hadir di halaman mereka. Lebih tepatnya ketika air menggenangi jalanan dan menutup akses keluar masuk komplek.

Salah satu warga, Rizaldy Baggus (28 tahun)menyatakan air mulai menggenangi komplek, khususnya depan rumahnya, sejak Ahad sore. Ketika adzan Maghrib menjelang, Zaldy dan keluarga mulai mengangkat perabotan rumah ke lemari dan tempat tinggi lainnya. Genangan terus meningkat pada pukul 22.00 WIB. Air ketika mulai masuk ke dalam rumahnya di Jl  Merpati Raya B No 612. RT 05 / RW 08 sebatas mata kaki.  Padahal, lanjut dia, hujan sudah reda.

Cuma, ia menambahkan, kali kecil dekat rumahnya meluap akibat kiriman air dari Kalimalang. Ia terpaksa tak tidur karena takut air akan naik kembali. Untungnya, banjir mulai surut pukul 03.00, Senin (13/1).

Hingga pagi genangan makin surut, cuma ketakutan warga akan teror banjir semakin meningkat. Akses dari dan keluar komplek masih sulit. ''Warga masih trauma banjir 2007,'' ungkapnya kepada Republika.

Saat ini genangan rata-rata 15-30 cm. Ia kemudian ia mengingat genangan di 2012 tak seperti saat ini. Ia pun khawatir bayangan banjir 2007, hingga ke seperut orang dewasa, akan kembali. Cuma ia bersyukur, minimal kalau kompleknya banjir, ada wilayah yang lebih parah lagi seperti Harapan Baru Bekasi.

''Kalau disini banjir, disana (Harapan Baru) bisa masuk kapal selam, karena air dari sini mengalir ke sana,'' paparnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement