Selasa 14 Jan 2014 11:59 WIB

SBY: Terima Kasih Rasulullah

 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama jajarannya menghadiri zikir akbar Majelis Rasulullah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1). (Republika/Aditya Pradana Putra )
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama jajarannya menghadiri zikir akbar Majelis Rasulullah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1). (Republika/Aditya Pradana Putra )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Rasulullah Muhammad SAW merupakan pemimpin transformatif yang mampu mengubah masyarakat dari jaman kegelapan menuju era baru yang penuh iman.

"Kita berterimakasih pada Muhammad karena beliau telah mengajarkan Islam, membimbing kita, telah memimpin perubahan masa besar, yang sering kita sebut transformasi, dari jaman kegelapan ke jaman penuh cahaya iman," kata Presiden Yudhoyono saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H di Silang Monas, Jakarta, Selasa (14/1).

Presiden, dalam kesempatan itu mengatakan, pribadi Nabi Muhammad SAW merupakan pribadi paripurna yang harus menjadi teladan pemimpin. Nabi merupakan seorang pekerja keras, selalu menuntut ilmu, dan menjadi pengayom bagi masyarakatnya.

"Beliau mengayomi semua, membangun toleransi, menjaga 'ukhuwah' dan kerukunan bagi semua yang dipimpin. Ini cocok dikaitkan dengan Indonesia, umat Islam terbesar di dunia tetapi negara kita bangsa yang majemuk," kata Presiden.

Presiden menambahkan, sifat-sifat kepemimpinan Nabi yang bekerja keras dan pantang untuk menyerah juga harus menjadi contoh bagi bangsa Indonesia untuk terus membangun dan tidak berputus asa. Menurut dia, tidak ada jalan pintas dalam menggapai cita-cita mulia.

Presiden dalam kesempatan itu juga berpesan, mendekati Pemilu 2014, agar semua komponen bangsa menjaga keamanan dan ketertiban serta terus meningkatkan kerukunan.

Sementara itu, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H tersebut diselenggarakan oleh Majelis Rasulullah dan dihadiri oleh ribuan masyarakat. Tampak pula Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement