REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin politik diminta bertindak dan berperilaku selayaknya Rasulullah SAW. Terutama upaya untuk terus membuat suasana tetap aman, tentram, tertib, dan mencegah kekerasan yang tidak perlu.
"Cegah kekerasan, pemimpin politik beri contoh kegiatan yang aman dan teduh. Jangan ada kekerasan. Kalah menang itu biasa. Dan yang menang harus mengemban amanah," katanya, Selasa (14/1).
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di silang monas pada Selasa pagi (14/1). Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan ada banyak hal yang bisa dicontoh dari kepemimpinan Rasulullah.
Beberapa diantaranya dapat dilihat dari kepribadian Rasulullah, akhlaknya, budi pekerti, sifat, kearifan, tutur kata, kesantnan hingga sifat-sifat yang tidak menyukai kekerasan. Ia mengatakan Rasulullah bukan pribadi yang kasar, kasar berucap, bertindak dan memimpin.
Tak hanya itu, Rasulullah adalah pembimbing, pekerja keras, dan tidak suka mengeluh. Rasulullah juga mengajarkan agar selalu berikhtiar meskipun dalam keadaan yang berat dan penuh hambatan dan rintangan.
Tak kalah penting, Rasulullah berhasil memimpin masyarakat yang majemuk, berhasil membangun toleransi, dan menjaga kerukunan.
“Tahun 2014 ini tahun pemilu, mari kita mencontoh apa yang dilakukan Nabi Muhammad. Karena itu, marilah kita bersama-sama bekerja sekuat tenaga membangun Indonesia. Kita tidak boleh menyerah dan tidak boleh gampang marah. Tidak ada jalan pintas dan mudah untuk mencapai cita-cita yang mulia,” katanya.